Always, Laila: Hanya Cinta Yang Bisa
Perempuan menulis dengan jiwa. Laki-laki menulis dengan apa adanya. Maka yang terjadi adalah, cerita dari dua sisi yang dilihat dengan rasa. Karena jika dengan mata maka ada banyak sisi yang tak tertangkap.
Novel yang membuat kita lebih sadar pentingnya untuk selalu berkata dan berbuat cinta kepada orang yang kita cintai. seperti tidak akan ada lagi hari esok yang menjelang.
Always, Laila mengingatkan saya tentang soulmate, bahwa mungkin memang ada seseorang yang selalu menjadi our haif dan tentang arti kata ALWAYS pada seseorang yang kita cintai - Through times.
"Beri satu alasan kenapa kamu lebih memilih Pram.""Karena mungkin kami berjodoh..."Novel yang manis. Baik dari ceritanya dan kedua tokoh utama.Laila dan Pram memulai hubungan mereka dengan jalinan persahabatan. Seangkatan di SMA yang sama membuat hubungan keduanya makin dekat. Sampai suatu hari Pram mengirimkan puisi berisi pernyataan cintanya pada Laila. Awalnya Laila menolak bahkan sampai menangis karena dia hanya ingin menjadi sahabat Pram saja. Pram membujuk Laila untuk tidak menangis dan
Tuhanku. Baru sadar saya sudah baca novel ini. Punya salah satu tante, kalau nggak salah.Paling suka sama endingnya. Itu ngejlebbb banget. Bener-bener leave me hanging on sembari bertanya-tanya 'kenapaaaaah' dan kalau nggak salah saat itu lagi ada acara keluarga, dan saya malah masuk kamar terus nyuri baca sendirian... ya ampun.Tapi saya juga ingat ada beberapa hal yang kurang sreg, sayangnya lupa tepatnya. Haha. Cuma memang membekas, kok. Keren :)
Sudah berlalu 9 tahun sejak pertama kali saya membaca buku ini. Itu kira2 pas saya kelas 1 SMP. Bisa dibilang saya tumbuh dgn buku ini dan mulai tertarik menulis karena buku ini. Saya selalu ingat, tapi ingatan selalu kabur. Jadi waktu saya beberapa bulan terakhir mulai getol mengoleksi novel2 favorit, tiba2 saya melihat buku ini di jajaran novel di toko buku online. Rada g ngeh karena covernya beda, tapi tentu saja saya ingat judulnya yg terpatri erat di kepala. Always, Laila. Dua kata yang
Begitu baca gak mau lepas, ***t.Gw mulai baca tadi malem, sekitar jam 12. Karena belom ngantuk gw berharap bisa dininabobokan sama buku ini. Eh gak taunya keterusan sampe pagi, sampe jam 6... Alhasil gw gak tidur. Dan ini udah yang keempat atau kelima kalinya gw gak tidur gara-gara baca novel. Untung lagi libur, kalo enggak matilah gw.Gara-garanya gw penasaran banget sama alasan Laila mutusin Pram.Gw sih udah duga, palingan juga dia selingkuh, hamil sama cowok lain, mandul, atau lesbi, tapi
Udah sekian tahun berlalu sih semenjak aku menyelesaikan buku ini, tapi okelah, baru nemu di Gutrit sekarang soalnya.Kisahnya tentang Laila dan Prameswara, sepasang kekasih yang telah menjalin cinta semenjak SMA dan masih berlanjut sampai mereka kuliah. Ceritanya memang manis-pahit, dan itulah kenapa buku ini keren banget. Pram bukan tipe cowok brengsek yang bakal memanfaatkan kepolosan dan ketidaktahuan perempuan, karena dia sendiri sebenarnya masih polos *JEDARR* eh maksudnya dia itu cowok
Novel yang sarat akan kisah pahit-manis percintaan yang kompleks namun tidak lebay! Jujur, saya pernah baca separuh buku ini saat saya masih duduk di kelas 1 SMA. Hanya saja saat itu saya bukan penyuka novel yang tidak saya kenal penulisnya. Ditambah lagi dengan warna biru muda yang bergambar gadis perempuan berbusana hitam sebagai sampul depannya. Sewaktu itu saya masih belum begitu jatuh cinta. Di tahun 2013, saya intip timeline GagasMedia dan lihat novel ini lagi. Versi terbaru ini sudah
Andi Eriawan
Paperback | Pages: 228 pages Rating: 3.82 | 475 Users | 103 Reviews
Present Based On Books Always, Laila: Hanya Cinta Yang Bisa
Title | : | Always, Laila: Hanya Cinta Yang Bisa |
Author | : | Andi Eriawan |
Book Format | : | Paperback |
Book Edition | : | First Edition |
Pages | : | Pages: 228 pages |
Published | : | 2005 by Gagas Media |
Categories | : | Romance. Asian Literature. Indonesian Literature. Womens Fiction. Chick Lit. Novels |
Chronicle During Books Always, Laila: Hanya Cinta Yang Bisa
Penulis ini mengukir bahasanya dengan cara yang berbeda dari penulis debutan lain. Hasilnya adalah sebuah karya yang puitis dan Idealis, setidaknya dari standar saya. Selamat Andi, atas debutnya.Perempuan menulis dengan jiwa. Laki-laki menulis dengan apa adanya. Maka yang terjadi adalah, cerita dari dua sisi yang dilihat dengan rasa. Karena jika dengan mata maka ada banyak sisi yang tak tertangkap.
Novel yang membuat kita lebih sadar pentingnya untuk selalu berkata dan berbuat cinta kepada orang yang kita cintai. seperti tidak akan ada lagi hari esok yang menjelang.
Always, Laila mengingatkan saya tentang soulmate, bahwa mungkin memang ada seseorang yang selalu menjadi our haif dan tentang arti kata ALWAYS pada seseorang yang kita cintai - Through times.
Describe Books Concering Always, Laila: Hanya Cinta Yang Bisa
Original Title: | Always, Laila: Hanya Cinta Yang Bisa |
ISBN: | 9793600381 |
Edition Language: | Indonesian URL http://www.gagasmedia.net/katalog/page,shop.product_details/flypage,shop.flypage/product_id,318/category_id,14/ |
Rating Based On Books Always, Laila: Hanya Cinta Yang Bisa
Ratings: 3.82 From 475 Users | 103 ReviewsCriticism Based On Books Always, Laila: Hanya Cinta Yang Bisa
Salah satu buku yang membuat saya yang waktu itu masih kelas 1 SMP sangat bersemangat untuk melewati masa remaja yang saat itu baru saya masuki. Buku ini salah satu motivasi saya untuk segera menyelesaikan SMP (bahkan loncat langsung kuliah kalau bisa :p) dan masuk ITB jurusan Teknik Penerbangan seperti halnya Laila. Bukan, saya bukan terobsesi dengan Laila, tapi Pram. Saya sungguh ingat bagaimana saya membaca buku ini berulang-ulang, berharap bisa masuk Teknik Penerbangan, mempunyai lelaki"Beri satu alasan kenapa kamu lebih memilih Pram.""Karena mungkin kami berjodoh..."Novel yang manis. Baik dari ceritanya dan kedua tokoh utama.Laila dan Pram memulai hubungan mereka dengan jalinan persahabatan. Seangkatan di SMA yang sama membuat hubungan keduanya makin dekat. Sampai suatu hari Pram mengirimkan puisi berisi pernyataan cintanya pada Laila. Awalnya Laila menolak bahkan sampai menangis karena dia hanya ingin menjadi sahabat Pram saja. Pram membujuk Laila untuk tidak menangis dan
Tuhanku. Baru sadar saya sudah baca novel ini. Punya salah satu tante, kalau nggak salah.Paling suka sama endingnya. Itu ngejlebbb banget. Bener-bener leave me hanging on sembari bertanya-tanya 'kenapaaaaah' dan kalau nggak salah saat itu lagi ada acara keluarga, dan saya malah masuk kamar terus nyuri baca sendirian... ya ampun.Tapi saya juga ingat ada beberapa hal yang kurang sreg, sayangnya lupa tepatnya. Haha. Cuma memang membekas, kok. Keren :)
Sudah berlalu 9 tahun sejak pertama kali saya membaca buku ini. Itu kira2 pas saya kelas 1 SMP. Bisa dibilang saya tumbuh dgn buku ini dan mulai tertarik menulis karena buku ini. Saya selalu ingat, tapi ingatan selalu kabur. Jadi waktu saya beberapa bulan terakhir mulai getol mengoleksi novel2 favorit, tiba2 saya melihat buku ini di jajaran novel di toko buku online. Rada g ngeh karena covernya beda, tapi tentu saja saya ingat judulnya yg terpatri erat di kepala. Always, Laila. Dua kata yang
Begitu baca gak mau lepas, ***t.Gw mulai baca tadi malem, sekitar jam 12. Karena belom ngantuk gw berharap bisa dininabobokan sama buku ini. Eh gak taunya keterusan sampe pagi, sampe jam 6... Alhasil gw gak tidur. Dan ini udah yang keempat atau kelima kalinya gw gak tidur gara-gara baca novel. Untung lagi libur, kalo enggak matilah gw.Gara-garanya gw penasaran banget sama alasan Laila mutusin Pram.Gw sih udah duga, palingan juga dia selingkuh, hamil sama cowok lain, mandul, atau lesbi, tapi
Udah sekian tahun berlalu sih semenjak aku menyelesaikan buku ini, tapi okelah, baru nemu di Gutrit sekarang soalnya.Kisahnya tentang Laila dan Prameswara, sepasang kekasih yang telah menjalin cinta semenjak SMA dan masih berlanjut sampai mereka kuliah. Ceritanya memang manis-pahit, dan itulah kenapa buku ini keren banget. Pram bukan tipe cowok brengsek yang bakal memanfaatkan kepolosan dan ketidaktahuan perempuan, karena dia sendiri sebenarnya masih polos *JEDARR* eh maksudnya dia itu cowok
Novel yang sarat akan kisah pahit-manis percintaan yang kompleks namun tidak lebay! Jujur, saya pernah baca separuh buku ini saat saya masih duduk di kelas 1 SMA. Hanya saja saat itu saya bukan penyuka novel yang tidak saya kenal penulisnya. Ditambah lagi dengan warna biru muda yang bergambar gadis perempuan berbusana hitam sebagai sampul depannya. Sewaktu itu saya masih belum begitu jatuh cinta. Di tahun 2013, saya intip timeline GagasMedia dan lihat novel ini lagi. Versi terbaru ini sudah
0 Comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.